Bangkok, aspirasinusantara.id–Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Thailand Paetongtarn Shinawatra menyepakati sejumlah langkah konkret untuk memperkuat hubungan ekonomi kedua negara, termasuk komitmen peningkatan volume perdagangan bilateral yang saat ini telah mencapai 18 miliar dolar AS.
Kesepakatan itu tercapai dalam pertemuan bilateral yang digelar di Government House, Bangkok, Senin (20/5/2025), dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo ke Thailand.
“Kami berkomitmen menyelenggarakan pertemuan First Joint Trade Commission dalam waktu dekat dan memperkuat kerja sama antara lembaga investasi Thailand dengan Danantara, lembaga pengelola investasi Indonesia,” ujar Prabowo dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara juga menyoroti pentingnya pengembangan sektor-sektor strategis, termasuk industri halal, ekonomi digital, dan teknologi penerbangan. Kolaborasi tersebut dinilai sebagai bagian dari visi jangka panjang dalam meningkatkan daya saing kawasan di tengah dinamika ekonomi global.
Thailand bahkan telah menyatakan kesiapannya menjadi tuan rumah penyelenggaraan perdana Joint Trade Commission yang akan memfokuskan agenda pada perluasan potensi dagang dan investasi kedua negara.
Baca Juga: BPJPH Gencarkan Pengawasan Produk Halal, Fokus pada Sentra Produksi dan Distribusi
Presiden Prabowo turut didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, yang juga berperan aktif dalam forum bisnis Thailand–Indonesia yang berlangsung paralel dengan pertemuan bilateral.
“Menko Airlangga mewakili Presiden dalam forum Thailand–Indonesia CEO Forum yang mempertemukan pelaku usaha dari kedua negara, serta dijadwalkan menggelar pertemuan lanjutan untuk mendorong kerja sama ekonomi konkret,” ujar Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto.
Di forum tersebut, badan-badan investasi dan sektor swasta didorong untuk menjajaki peluang kerja sama yang lebih luas, tidak hanya di sektor perdagangan, tetapi juga dalam investasi hijau dan ketahanan pangan kawasan.
Dalam pernyataannya, Prabowo juga menegaskan eratnya hubungan historis Indonesia dan Thailand, yang telah menjalin diplomasi selama 75 tahun. “Hubungan kita bukan hanya strategis, tetapi juga emosional dan penuh rasa saling percaya,” ujarnya. (*)