Denpasar, aspirasinusantara.id – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie optimistis bahwa pendidikan sains sejak dini dapat mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
“Saya sangat yakin pendidikan sains sejak dini mampu menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi,” ujar Stella saat dikonfirmasi di Denpasar, Jumat (29/11/2024).
Sebagai profesor di bidang Ilmu Psikologi Kognitif di Universitas Tsinghua, China, Stella menjelaskan bahwa pengenalan sains pada anak sejak usia dini sangat relevan untuk mendukung agenda hilirisasi industri yang dicanangkan oleh pemerintah.
“Teknologi dan sains adalah kunci utama yang memungkinkan terjadinya hilirisasi,” tambahnya.
Pendidikan Sains dan Tumbuh Kembang Anak
Stella memaparkan hasil penelitiannya yang menunjukkan bahwa anak-anak berusia tiga bulan sebenarnya sudah memiliki kemampuan dasar dalam matematika. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan sains sejak dini tidak hanya diperbolehkan, tetapi juga penting untuk mendukung perkembangan kognitif anak.
Sebagai langkah konkret, Stella menyarankan agar orang tua selalu memberikan jawaban atas pertanyaan anak-anak menggunakan analogi sederhana.
“Ini membantu anak memahami pola dan membandingkan hal-hal berbeda secara logis,” jelasnya.
Dukungan Presiden pada Pendidikan Sains
Pemerintah, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, memberikan perhatian khusus terhadap peningkatan kualitas pendidikan sains dan teknologi, terutama melalui pengembangan pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar.
Baca Juga: Mempertimbangkan Jeda Dua Tahun antara Pemilu Nasional dan Daerah
Beberapa langkah strategis telah dirancang, antara lain:
- Perbaikan metode pembelajaran: Kurikulum matematika dirancang agar lebih aplikatif dan mudah dipahami oleh siswa.
- Pelatihan guru: Guru matematika di kelas 1–4 sekolah dasar akan mendapatkan pelatihan intensif untuk meningkatkan kualitas pengajaran.
- Pengenalan matematika sejak TK: Program ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman awal tentang pola dan logika kepada anak-anak.
Melalui upaya ini, diharapkan generasi muda Indonesia akan lebih siap menghadapi tantangan era teknologi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi berbasis ilmu pengetahuan. (*)