Ketua Bidang Bisnis dan Investasi Seknas BUMP: Ke Depan, Kita Harus Mandiri dan tidak Bergantung pada Impor

Must read

Jakarta, aspirasinusantara.id – Badan Usaha Milik Petani (BUMP) terus mengokohkan komitmennya untuk mendukung terwujudnya swasembada pangan di Indonesia. Dalam Seminar Nasional bertajuk “Ekosistem Keuangan Inklusif dalam Rangka Mendukung Swasembada Pangan Berbasis BUMP” yang digelar di Hotel Bellezza, Jakarta, Senin (18/12/2024), Ketua Bidang Bisnis dan Investasi Seknas BUMP Mokhamad Danain DH, ST., menyampaikan pentingnya langkah strategis untuk mencapai kemandirian pangan.

“Harapan kami, petani melalui BUMP bersama pemerintah dapat sukses mencapai swasembada pangan. Ke depan, kita harus mandiri dan tidak bergantung pada impor,” tegas Danain, yang akrab disapa Dana, dalam seminar yang melibatkan Kementerian Koordinator Perekonomian, Bappenas, dan sejumlah lembaga lain.

Pada acara tersebut, BUMP juga memperkenalkan organisasi baru bernama CREW 8 (Caraka Radmila Ekawira Wiguna), yang mencerminkan semangat keberanian, pantang menyerah, dan kebijaksanaan dalam memperjuangkan ketahanan pangan.

Dukung Petani, Kurangi Ketergantungan

Dana menjelaskan, kesejahteraan petani sebagai ujung tombak merupakan prioritas dalam mewujudkan swasembada pangan. BUMP telah mencetak lahan sawah baru di 16 provinsi, selain menjalankan program kemitraan dengan petani untuk memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi, pestisida, bibit unggul, dan jaminan pasar hasil panen.

“Kami memastikan hasil panen petani, seperti gabah, terserap melalui offtaker yang telah disiapkan. Dengan begitu, petani merasa aman karena hasil mereka terjamin,” ujar Dana yang juga Ketua Bidang Ketahanan Pangan CREW 8.

Baca Juga: BUMP dan Pemerintah Komitmen Wujudkan Swasembada Pangan, di antranya Lewat Ekosistem Keuangan Inklusif

Ia menambahkan, BUMP berkomitmen untuk menghapus peran tengkulak yang sering merugikan petani. “Kami menawarkan harga beli yang adil agar petani tidak dicekik mafia,” kata Dana.

Modernisasi Pertanian

BUMP juga mendorong modernisasi pertanian melalui digitalisasi dan pemanfaatan teknologi canggih. Melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), literasi digital akan diberikan kepada petani agar mereka memahami cara bertanam yang lebih efisien dan menghasilkan panen maksimal.

“Pertanian sekarang harus menggunakan teknologi modern. Bibit unggul, drone, sensor tanah, hingga aplikasi pertanian pintar dapat membantu petani milenial meningkatkan hasil panen,” ujar Dana.

Selain itu, BUMP berupaya menarik generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian dengan pendekatan inovatif, termasuk memanfaatkan media sosial dan platform e-commerce untuk memasarkan hasil pertanian langsung kepada konsumen.

Kolaborasi Menuju Swasembada Pangan 2027

Dana optimistis target swasembada pangan pada 2027 dapat tercapai melalui kolaborasi yang solid antara petani, pemerintah, dan sektor swasta. Dengan penambahan pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,7 juta ton, serta dukungan pemerintah terhadap alat dan mesin pertanian (alsintan), BUMP menargetkan peningkatan produktivitas dari rata-rata 4–5 ton per hektare menjadi 5–7 ton per hektare.

“Kolaborasi dengan Bulog juga penting untuk memastikan hasil panen petani terserap dengan baik. Kami ingin memastikan tidak ada petani yang dirugikan,” ujar Dana.

Melalui langkah-langkah tersebut, Dana yakin Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor bahan pangan dan menuju kemandirian pangan. “Ke depan, kemandirian adalah kunci agar kita bisa berdiri di atas kaki sendiri,” pungkasnya.(*)

- Advertisement -spot_img

More articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest article