
Jakarta, aspirasinusantara.id— Ribuan warga Banjar dari wilayah Jabodetabek, berbagai daerah di Indonesia, hingga mancanegara dijadwalkan menghadiri acara Halal Bihalal (HBH) Urang Banjar 2025 yang akan digelar pada Minggu, 15 Juni 2025 di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.
Kegiatan tahunan ini diperkirakan akan berlangsung meriah dan istimewa, sebab untuk pertama kalinya akan dihadiri langsung oleh Gubernur Kalimantan Selatan H. Muhidin beserta jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan. Turut hadir pula bupati, wali kota, kepala dinas, hingga staf ahli dari lingkungan Pemprov Kalsel.
Ketua Panitia HBH Banjar 2025, dr. Rumaisah Satyawati, MSi, menyampaikan bahwa acara ini merupakan forum silaturahmi yang inklusif, mempertemukan warga Banjar lintas organisasi, generasi, dan wilayah.
“Ini adalah momen penting bagi warga Banjar di perantauan. Dengan semangat kebersamaan, kami ingin menjadikan HBH sebagai ruang berbagi budaya, mempererat solidaritas, serta memperkuat peran diaspora Banjar di berbagai bidang,” ujar dr. Rumaisah atau yang akrab disapa Echa, dalam rapat koordinasi panitia, Selasa (10/6/2025).
Baca juga: Swiss-Belinn Cawang Gelar Lomba Tari Betawi untuk Pelajar, Sambut HUT Jakarta ke-498
Mengusung tema “Jakarta Serasa Banua”, HBH 2025 dirancang menjadi jembatan komunikasi antara warga Banjar di perantauan dengan pemerintah daerah. Acara ini akan dihadiri berbagai tokoh nasional, pejabat, dan komunitas Banjar dari luar negeri seperti Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura.
Sajikan Budaya hingga Forum Aspirasi
HBH Urang Banjar 2025 tak hanya menyuguhkan suasana keakraban, tapi juga akan menampilkan kekayaan budaya Banjar. Pengunjung akan disuguhi pertunjukan seni tradisional seperti musik panting, madihin, hingga tari-tarian khas Banjar. Ada pula bazar UMKM dan kuliner khas Banjar yang siap memanjakan lidah.
Baca Juga: Pameran Seni Rupa Kalimantan Selatan Resmi Dibuka di TMII
Di sela acara, akan digelar diskusi warga bersama Gubernur Kalimantan Selatan. Forum ini menjadi ruang penyampaian aspirasi serta gagasan strategis dari komunitas Banjar di rantau kepada Pemprov Kalsel.
Yang tak kalah menarik, panitia juga akan memperkenalkan proyek sosial bertajuk “Alkah Banjar”—sebuah area pemakaman khusus bagi warga Banjar perantauan yang berlokasi di Sentul, Bogor. Proyek ini menjadi simbol kepedulian dan keterikatan budaya masyarakat Banjar di perantauan.
“Melalui HBH ini, kami berharap potensi warga Banjar di perantauan bisa dihimpun untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerah, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun budaya,” tutup Echa. (*)