Jakarta, Aspirasinusantara.id– Pemuda Panca Marga (PPM) menggelar acara Silaturahmi Kebangsaan sekaligus memperkenalkan visi baru organisasi. Acara yang berlangsung di Gedung K-Link pada Rabu (5/2/2025) ini mengusung tema: “Menjadi Organisasi Kepemudaan yang Solid, Kuat, dan Berkarakter Berdasarkan Semangat Perjuangan serta Nilai-Nilai Kebangsaan yang Adaptif dan Responsif di Era Reformasi dan Teknologi.”
Dualisme Kepemimpinan Berakhir
Perselisihan kepemimpinan di tubuh PPM resmi berakhir setelah Mahkamah Agung (MA) Republik Indonesia menolak kasasi yang diajukan oleh Berto Izaak Doko dan Delwan Noor.
Putusan yang dikeluarkan Pengadilan Negeri Jakarta Timur Kelas 1A Khusus dengan nomor: 6952/PAN.W10.U5./HK.02.VI/2024 pada 20 Juni 2024 ini menegaskan kepemimpinan PPM yang sah.
Ketua Umum PPM, Samsudin Siregar, menyerukan persatuan di dalam organisasi. Ia menekankan bahwa tidak ada lagi dualisme kepemimpinan di PPM, dan seluruh anggota harus kembali bersatu untuk memperkuat organisasi.
Tantangan di Era Digital
Samsudin mengakui bahwa dinamika dalam organisasi kepemudaan yang beranggotakan keturunan pejuang kemerdekaan ini sempat mengaburkan fokus perjuangan. Menurutnya, dengan kehadiran generasi beta yang lahir di era kecerdasan buatan (Artificial Intelligence), terdapat tantangan besar dalam menjaga semangat kebangsaan dan nilai perjuangan.
“Saya prihatin melihat generasi yang semakin jauh dari sejarah. Ini adalah masalah mendesak yang harus segera ditangani. Sebab, generasi yang tidak memahami sejarah, tidak memiliki masa lalu maupun masa depan,” ujarnya.
Fokus pada Kegiatan Nyata
Meskipun sempat menghadapi tekanan, termasuk tudingan sebagai “ketua ilegal” serta ancaman pembekuan organisasi, Samsudin menegaskan bahwa putusan Mahkamah Agung telah memperkuat kepemimpinannya.
Dengan kepastian hukum tersebut, PPM kini fokus pada program nyata yang berdampak bagi masyarakat. Beberapa inisiatif yang telah dijalankan meliputi workshop kemandirian ekonomi dan pendidikan bagi generasi muda, penguatan diplomasi dengan berbagai pihak, serta program Bakti Kasih Eyang Pejuang yang bertujuan memperkenalkan para pejuang dan keluarganya kepada generasi muda.